Pertanyaan:
Saya mendapat selebaran yang isinya berupa keterangan beberapa ayat al-Quran, diantaranya disebutkan bahwa Khadijah isteri pertama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah seorang Nashrani (Kristen), Paman Khadijah, Waraqah adalah Nashrani (Kristen). Qs. Ali Imran : 45 menyatakan bahwa Alloh menciptakan Isa (Jesus) dari kalimat-Nya. Jesus akan berkuasa di dunia dan di akhirat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menegakkan Taurat dan Injil. Dalam selebaran itu pun disebutkan keterangan dari hadits Muslim bahwa Isa anak Maryam akan menjadi hakim yang adil. Mohon penjelasan !
Jama’ah-Parongpong Bandung
Jawaban :
Orang Kristen itu sejak awal sudah menampakkan i’tikad yang tidakbaik, mereka suka menjajah negara-negara yang berpenduduk Islam. Indonesia sendiri dijajah oleh mereka lebih dari 350 tahun, mereka mendirikan gereja, lembaga pendidikan, panti-panti. Tapi tidak ada yang tertarik kecuali orang-orang bodoh tentang Islam. Kini mereka beralih membujuk orang-orang miskin dengan materi, dan membeli lahan-lahan pegunungan.
Perlu kita yakini bahwa Yahudi dan Nashrani sampai kapan pun akan membenci Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan umatnya, Firman Alloh Qs. al-Baqarah/2:120
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Firman Alloh pada Qs. al-Baqarah/2:109
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari ayat ini jelas sekali bahwa Yahudi dan Nashrani itu kafir, musuh Islam. Yang namanya musuh akan selalu menyalahkan dan berupaya menghancurkan. Apa pun yang mereka katakan tentang agama jangan dipercaya walaupun tentang agama mereka. Sepanjang sejarah, mereka selalu mengubah ayat-ayat Kitab disesuaikan dengan hawa nafsu mereka. Para rahib Yahudi mengubah ayat-ayat Taurat dan para pendeta Nashrani mengubah ayat-ayat Injil. Mereka itu cemburu sebab tidak ada kitabnya yang asli. Menurut pengakuan Abu Luthfi, mantan pendeta yang masuk Islam, “Kitab Kristen itu berubah-ubah” Dia memperlihatkan bukti-buktinya dengan membuka Bibel. Sebab itu haram hukumnya percaya kepada pernyataan Yahudi dan Nashrani tentang Islam. Kini mereka berupaya merusak Kitab Alloh yang terakhir, al-Quran, melalui penafsiran mereka yang tidak tahu sama sekali tentang Ulumul Quran. Al-Quran itu Kitab Alloh yang kekal yang dijamin Alloh kelestariannya selama-lamanya
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Qs. al-Hijr/15:9)
Jika mereka berdalih dengan al-Quran berarti harus percaya bahwa semua nabi beragama Islam, sebab al-Quran menyatakan demikian. Firman-Nya,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَاب
ِSesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Qs. Ali Imran/3:19)
فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kami lah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.(Qs. Ali Imran/3:52)
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku”. Mereka menjawab: “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)”.(Qs. Al-Maidah/5:111)
Ayat-ayat al-Quran saling menafsirkan satu sama lain. Haram hukumnya menafsirkan ayat berdasarkan ra’yu (pendapat), sementara ada ayat lain, hadits, atau atsar shahabat yang menjelaskan maksud ayat tersebut. Apalagi ayat itu ada yang mutasyabbihat, yaitu ayat yang samar artinya, bahkan selintas bisa ditafsirkan sebaliknya, sehingga maksudnya menyalahi yang sebenarnya. Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam Qs. Ali Imran/3: 7
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Qs. Ali Imran/3:7)
Dengan adanya ayat mutasyabbihat, Alloh hendak menguji manusia; apakah ia beriman kepada ayat itu atau mempermainkannya. Orang-orang Kristen tidak hanya bengkok hatinya melainkan busuk, mereka mencari ayat-ayat mutasyabbihat di antaranya ayat 45 surat Ali Imran.
إِذْ قَالَتِ الْمَلائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Qs. Ali imran/3:45)
Pada ayat itu ada kata BIKALIMATIN MINHU (dengan kalimat dari-Nya). kata ini diartikan ANAK dari-Nya, padahal kata-kata yang jelas setelahnya yaitu ISA BIN MARYAM. Ayat muhkamat yang menjelaskan diantaranya Qs. al-Ikhlash, bahwa Alloh itu tidak punya anak dan tidak pula punya ayah ibu. Pada Qs. an-Nisaa/4:171 disebutkan:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلا الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلا تَقُولُوا ثَلاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Adapun kata yang terkemuka di dunia dan di akhirat; Nabi Isa terkenal karena tidak punya ayah seperti Adam, sedangkan di akhirat, nanti beliau akan datang lagi pada hari kiamat. Dalam hadits yang diriwayatkan para imam Muhaddits diantaranya al-Bukhari dan Muslim diterangkan, telah bersabda Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
وَالَّذِي نَفِسْي بِيَدِهِ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَيَقْبَلَهُ أَحَدٌ، حَتَّى تَكُوْنَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا. ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْا هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوْا إِنْ شِئْتُمْ (وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا)
Demi diriku ada ditangan-Nya, sebentar lagi akan turun kepadamu Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil; Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membekukan upeti, membagikan harta sehingga tidak ada seorang pun yang menerimanya, sehingga satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Kata Abu Hurairah, bacalah (Qs. An-Nisaa/4:159)
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Nanti pada hari kiamat Nabi Isa akan terkenal, karena beliau turun sebagai hakim yang adil, kemudian menghancurkan salib yang selalu disembah-sembah oleh orang-orang yang meyakini bahwa Isa wafat ditiang salib. Membunuh babi yang suka di makan orang Kristen.
Jika mereka berani berdialog dengan kita, ajaklah untuk bermubahalah, Firman Alloh Ta’ala:
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ-الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ-فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.-(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.-Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (Qs. Ali Imran/3:59-61)
Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda pendapat mendo’a kepada Alloh dengan bersungguh-sungguh, agar Alloh menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah mengajak utusan Nashrani Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Beliau dan kebohongan mereka.
Sumber: Majalah Da’wah Islamiyah Risalah No.
10 Th. 45 Muharram 1429 / Januari 2008